“Selalu Bersyukur”

Entri yang Diunggulkan

PERTOLONGAN AL-QUR’AN DI ALAM QUBUR

Selasa, 17 Mei 2016

Tips Membentuk Karakter anak Berkualitas

Karakter adalah tabiat ataupun kebiasaan yang mengarahkan tindakan atau perilaku seorang  individu. Artinya,karakter bukanlah sesuatu yang melekat secara alami di dalam diri seseorang, namun sesuatu yang di benatuk dan di bangun. Oleh sebab itu, seiring dengan tumbuh dan beerkembangnya seorang individu, Karakternya juga akan semakin terbentuk.
Hal tersebut juga yang membuat orangtua mempunyai tanggungjawab yang cukup besar pada perkembangan anak dan juga pertumbuhannya. Karena faktir utama pembentukan karakter anak tergantung pada cara orangtua dalam mendidiknya.
Berikut ini tiga tips membentuk karakter anak berkualitas yang dituturkan oleh Prof.Dr.Arif Rachman,M.Pd yang juga merupakan ketua Harian Komisi Nasional Indinesia untuk UNESCO:

1. Orang Tua Harus Konsisten


Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan karakter anak.
Hal itu mulai daari hal ucapan yang di katakana, tingkah laku dan juga pemikiran dalam pengelolaan rasa. Oleh karena itu, apabila orangtua ingin membangun  ataupun membentuk karakter positif pada anak, maka harus di mulai dengan usaha yang konsisten.
Dalam mendidik anak  terutama dalam rangka pembentukkan karakter, sebaiknya sikap orangtua juga mesti sesuai aturan yang sedang dijalankan. Usahakan jangan pernah ada tarik ulur dengan aturan yang sudah anda tetapkan. Hal ini agar anak bias mengerti dengan baik. Sikap tegas dalam hal tersebut sangat dibutuhkan.

2. Berkelanjutan Dalam Membangun Karakter Anak.

Berkelanjutan ataupun berkesinambungan berkaitan sangat erat dengan sikap konsisten. Agar pebentukan karakkter anak bias terbentuk dengan sangat baik, diperlukan sebuah setruktur yang terus dan berkesinambungan.
Dengan kata lain,berkesinambungan dalamhal ini dadlah proses membimbing, mengasuh serta mendidik untuk dapat membentuk karakter anak berkualitas. Hal ini dikarenakan karakter anak akan mulai terbentuk dengan sendirinya, apabila orangtua mau mengajarkanya secara terus menerus, agar pengetahuan yang di dapatkan bias diserap dengan baik oleh anak. Mendidik anak sejak usia balita dengan mendidik anak saat usia remaja tentu berbeda, Orangtua harus mengupdate informasi yang berkaitan dengan pendidikan anak dan menerapkanya secara berkesinambungan sesuai dengan bertambahnya usia anak.

3. Lakukan Dengan Konsekuen.


Saat orangtua marah lalu anak menangis merupakan sebuah konsekuensi yang mesti di terima oleh tiap orangtua. Orangtua harus konsisten jika anak berbuat kesalahan, memberikan hukuman yang mendidik serta memberinya pujian atau hadiah jika dia berbuat baik. Tujuannya adalah agar abak benar-benar dapat mengetahui apa yang di anggap baik ataupun buruk./**

sumber:nuansa persada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar