Karakter adalah tabiat ataupun kebiasaan yang mengarahkan
tindakan atau perilaku seorang individu.
Artinya,karakter bukanlah sesuatu yang melekat secara alami di dalam diri
seseorang, namun sesuatu yang di benatuk dan di bangun. Oleh sebab itu, seiring
dengan tumbuh dan beerkembangnya seorang individu, Karakternya juga akan
semakin terbentuk.
Hal tersebut juga yang membuat orangtua mempunyai
tanggungjawab yang cukup besar pada perkembangan anak dan juga pertumbuhannya.
Karena faktir utama pembentukan karakter anak tergantung pada cara orangtua
dalam mendidiknya.
Berikut ini tiga tips membentuk karakter anak berkualitas
yang dituturkan oleh Prof.Dr.Arif Rachman,M.Pd yang juga merupakan ketua Harian
Komisi Nasional Indinesia untuk UNESCO:
1. Orang Tua Harus Konsisten
Orang tua mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pengembangan karakter anak.
Hal itu mulai daari hal ucapan yang di
katakana, tingkah laku dan juga pemikiran dalam pengelolaan rasa. Oleh karena
itu, apabila orangtua ingin membangun
ataupun membentuk karakter positif pada anak, maka harus di mulai dengan
usaha yang konsisten.
Dalam mendidik anak terutama dalam rangka pembentukkan karakter,
sebaiknya sikap orangtua juga mesti sesuai aturan yang sedang dijalankan.
Usahakan jangan pernah ada tarik ulur dengan aturan yang sudah anda tetapkan.
Hal ini agar anak bias mengerti dengan baik. Sikap tegas dalam hal tersebut
sangat dibutuhkan.
2. Berkelanjutan Dalam Membangun Karakter Anak.
Berkelanjutan ataupun berkesinambungan
berkaitan sangat erat dengan sikap konsisten. Agar pebentukan karakkter anak
bias terbentuk dengan sangat baik, diperlukan sebuah setruktur yang terus dan
berkesinambungan.
Dengan kata lain,berkesinambungan dalamhal
ini dadlah proses membimbing, mengasuh serta mendidik untuk dapat membentuk
karakter anak berkualitas. Hal ini dikarenakan karakter anak akan mulai
terbentuk dengan sendirinya, apabila orangtua mau mengajarkanya secara terus
menerus, agar pengetahuan yang di dapatkan bias diserap dengan baik oleh anak.
Mendidik anak sejak usia balita dengan mendidik anak saat usia remaja tentu berbeda,
Orangtua harus mengupdate informasi yang berkaitan dengan pendidikan anak dan
menerapkanya secara berkesinambungan sesuai dengan bertambahnya usia anak.
3. Lakukan Dengan Konsekuen.
Saat orangtua marah lalu anak menangis
merupakan sebuah konsekuensi yang mesti di terima oleh tiap orangtua. Orangtua
harus konsisten jika anak berbuat kesalahan, memberikan hukuman yang mendidik
serta memberinya pujian atau hadiah jika dia berbuat baik. Tujuannya adalah
agar abak benar-benar dapat mengetahui apa yang di anggap baik ataupun
buruk./**
sumber:nuansa persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar