“Selalu Bersyukur”

Entri yang Diunggulkan

PERTOLONGAN AL-QUR’AN DI ALAM QUBUR

Minggu, 19 Maret 2017

BERJIWA BESAR



Presiden Abraham Lincoln adalah presiden terbesar dalam sepanjang sejarah kepresidenan di Amerika Serikat. 

Sikapnya yang menonjol bukan hanya pantang menyerah tapi bagaimana dia mampu menghadapi orang yang selalu mengkritiknya dan menghinanya. Dengan posisi dan kekuasannya,


Lincoln bisa saja membalas orang yang mengkritiknya dengan menyingkirkannya begitu saja. 

Tapi Lincoln lain, dia melakukan cara yang berbeda dan tidak terduga, baik oleh teman-temannya maupun oleh rivalnya sendiri.
Suatu kali Edwin Stanton seorang rival politik yang terkenal bermulut tajam, kritikus kasar pada awal perang saudara, mengkritiknya habis-habisan dan mengatai Lincoln dengan sebutan “gorilla.” 

Abraham Lincoln tidak pernah menanggapi kritik Stanton. Faktanya, ia malah menunjuk Edwin Stanton sebagai Sekretaris Perangnya pada tahun 1862. Pada saat koleganya mempertanyakan mengapa ia mempromosikan seorang kritikus tajam untuk posisi yang sangat tinggi itu, Lincoln hanya menjawab, “Karena ia adalah orang terbaik untuk pekerjaan itu.”

Jiwa besar dan sikap lapang hati yang ditunjukkan Lincoln ini patut sekali kita contoh. Keputusan Lincoln untuk mengampuni Stanton dan mengangkat dia ke posisi tinggi di pemerintahannya, menunjukkan hati Lincoln yang tidak pernah berniat untuk membalas dendam. 

Akibatnya, hidup Lincoln dipenuhi dengan damai sejahtera, ketenangan dan ketentraman.
Menurut saksi mata, saat upacara kematian Abraham Lincoln, Edwin Stanton menunduk dan memandang wajah pria yang pernah dilawannya sambil mengucapkan kata-kata, “Disini terbaring penguasa terbesar manusia di dunia yang pernah ada.”

Sebuah Nats menulis : "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar