Pernah
mendengarungkapan seperti tertera pada judul di atas? Sepertinya judul diatas
hanyalah ungkapan biasa, tetapi sesungguhnya sederet kata-kata di atas
merupakan prinsip yang di pegang oleh bangsa Korea Selatan, termasuk generasi
mudanya. Mereka berprinsip demikian karena menyadari bahwa negaranya miskin
Sumber Daya Alam. Selain itu, merekapun sadar bahwa secara geopolitik mereka di
kepung empat kekuatan besar yaitu Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Jepang.
Hingga mereka bertekad bekerja keras agar bisamenjadi Manusia-manusia yang
unggul dan tidak tenggelamdi antara Negara-negara adidaya.
Tahukah belia
bahwa untuk mewujudkan cita-cita mereka menjadi manusia unggul, para pelajar
korea selatan belajar dari mulai pukul delapan pagi hingga tengah malam!
Bahkan, beberapa diantaranyawalau sudah tengah malam,masih meneruskan belajar
di beberapa tempat bimbingan belajar.
Mereka sejak kecil
sudah terbiasa menghafal rumus-rumus Matematika hingga tetap hafal sampai dewasa.
Hingga mereka memperoleh predikat sebagai Negara yang memiliki pendidikan
matematika yang terbaik di dunia setelah Tiongkok, Singapura, Hongkong, dan
Taiwan. Hebat bukan? Mereka begitu teguh memegang perinsip agar menjadi Manusia
Unggul. Lantas bagaimana dengan kita sendri sebagai generasi muda Indonesia,
penerus para pemimpin kita kelak?
Apakah karena
negeri Indonesia ini makmur Sumber daya Alamnya, lantas kita boleh
bermalas-malasan? Jika kita tidak bersungguh-sungguh belajar, Jika kita tidak
bersungguh-sungguh berupayauntuk kelak bias mengelolah sumber-sumber daya alam
tersebut, apakah Indonesia bias makmur? Apakah kita bias tetap hidup dalam
suasana nyaman? Atau sebaliknya, akankah kita justru menyebabkan penjajahan
oleh bangsa asing akan terulang kembali karena keodohan kita mengelolah sumber
daya ini?
Oleh karena itu,
sobat belia, tidak ada salahnya jika belajar dari kegigihan Bangsa Korea
selatan dalam menimba ilmu secara sungguh-sungguh. Tidak perlu menghabiskan
waktu hingga larut malam untuk belajar karena waktu kitapun di bagi untuk
beribadah, berolahraga, istirahat, atau membantu pekerjaan kedua orang tua
kita, serta untuk bersosialisasi di masyarakat atau organisasi. Yang penting
adalah nilai kesungguhan kita dalam belajar. Jangan setengah-setengah dan mudah
menyerah. Jika kita menjumpai kesulitan dalam suatu pelajaran, kita bias menggunakan
akses internet untuk mencari jawabannya atau kita gunakan media social yang
kita miliki untuk mencari solusi dari kesulitan kita. Jaman sekarah sudah serba
mudah, tinggal bagaimana kita memanfaatkan kemudahan di era digital ini.
Presiden pertama
kita, Soekarno Hatta pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai jasa para pahlawannya. Hargailah jerih payah para pahlawan
kemerdekaan dan para pahlawan pendidikan kita seperti Ki Hadjar Dewantara.
Karena atas jas merekalah kita bisa bebas dalam memperoleh pendidikan untuk
meningkatkan taraf hidup kita.
Jadilah bangsa
yang besar seperti ucapan Bungkarno untuk membakar semangat kita dalam belajar
dua ilmu sekaligus, yaitu ilmu dnia dan akhirat, karena kita butuh keduanya,
untuk mendapat kesenangan dunia kita membutuhkan ilmunya, begitu juga
kesenangan akhirat kita sangat membutuhkan ilmunya juga.
Rasanya tidak ada
salahnya Jika kita ikut berprinsip “Jika tidak Jadi Manusia Unggul, Kami Akan Mati”…**/m pasha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar