“Selalu Bersyukur”

Entri yang Diunggulkan

PERTOLONGAN AL-QUR’AN DI ALAM QUBUR

Sabtu, 21 Mei 2016

“Jika tidak Jadi Manusia Unggul, Kami Akan Mati”

generus cotester

Pernah mendengarungkapan seperti tertera pada judul di atas? Sepertinya judul diatas hanyalah ungkapan biasa, tetapi sesungguhnya sederet kata-kata di atas merupakan prinsip yang di pegang oleh bangsa Korea Selatan, termasuk generasi mudanya. Mereka berprinsip demikian karena menyadari bahwa negaranya miskin Sumber Daya Alam. Selain itu, merekapun sadar bahwa secara geopolitik mereka di kepung empat kekuatan besar yaitu Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Jepang. Hingga mereka bertekad bekerja keras agar bisamenjadi Manusia-manusia yang unggul dan tidak tenggelamdi antara Negara-negara adidaya.

Tahukah belia bahwa untuk mewujudkan cita-cita mereka menjadi manusia unggul, para pelajar korea selatan belajar dari mulai pukul delapan pagi hingga tengah malam! Bahkan, beberapa diantaranyawalau sudah tengah malam,masih meneruskan belajar di beberapa tempat bimbingan belajar.
Mereka sejak kecil sudah terbiasa menghafal rumus-rumus Matematika hingga tetap hafal sampai dewasa. Hingga mereka memperoleh predikat sebagai Negara yang memiliki pendidikan matematika yang terbaik di dunia setelah Tiongkok, Singapura, Hongkong, dan Taiwan. Hebat bukan? Mereka begitu teguh memegang perinsip agar menjadi Manusia Unggul. Lantas bagaimana dengan kita sendri sebagai generasi muda Indonesia, penerus para pemimpin kita kelak?
Apakah karena negeri Indonesia ini makmur Sumber daya Alamnya, lantas kita boleh bermalas-malasan? Jika kita tidak bersungguh-sungguh belajar, Jika kita tidak bersungguh-sungguh berupayauntuk kelak bias mengelolah sumber-sumber daya alam tersebut, apakah Indonesia bias makmur? Apakah kita bias tetap hidup dalam suasana nyaman? Atau sebaliknya, akankah kita justru menyebabkan penjajahan oleh bangsa asing akan terulang kembali karena keodohan kita mengelolah sumber daya ini?
Oleh karena itu, sobat belia, tidak ada salahnya jika belajar dari kegigihan Bangsa Korea selatan dalam menimba ilmu secara sungguh-sungguh. Tidak perlu menghabiskan waktu hingga larut malam untuk belajar karena waktu kitapun di bagi untuk beribadah, berolahraga, istirahat, atau membantu pekerjaan kedua orang tua kita, serta untuk bersosialisasi di masyarakat atau organisasi. Yang penting adalah nilai kesungguhan kita dalam belajar. Jangan setengah-setengah dan mudah menyerah. Jika kita menjumpai kesulitan dalam suatu pelajaran, kita bias menggunakan akses internet untuk mencari jawabannya atau kita gunakan media social yang kita miliki untuk mencari solusi dari kesulitan kita. Jaman sekarah sudah serba mudah, tinggal bagaimana kita memanfaatkan kemudahan di era digital ini.
Presiden pertama kita, Soekarno Hatta pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Hargailah jerih payah para pahlawan kemerdekaan dan para pahlawan pendidikan kita seperti Ki Hadjar Dewantara. Karena atas jas merekalah kita bisa bebas dalam memperoleh pendidikan untuk meningkatkan taraf hidup kita.
Jadilah bangsa yang besar seperti ucapan Bungkarno untuk membakar semangat kita dalam belajar dua ilmu sekaligus, yaitu ilmu dnia dan akhirat, karena kita butuh keduanya, untuk mendapat kesenangan dunia kita membutuhkan ilmunya, begitu juga kesenangan akhirat kita sangat membutuhkan ilmunya juga.

Rasanya tidak ada salahnya Jika kita ikut berprinsip “Jika tidak Jadi Manusia Unggul, Kami Akan Mati”…**/m pasha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar